Natali
Ardianto lahir di jakarta pada tanggal 25 Desember 1980. Natali Ardianto bersekolah di SMP
Negeri 157 Jakarta, kemudian melanjutkannya di SMU Negeri 8 Jakarta. Pada tahun
1999, Natali melanjutkan pendidikan kuliahnya di Universitas Indonesia dengan
mengambil Fakultas Ilmu Komputer, ia lulus pada tahun 2004. Setelah mendapatkan
gelar sarjana. Natali melanjutkan program pasca sarjana di Universitas
Indonesia dengan mengambil jurusan Megister Teknologi Informasi, dan lulus pada
tahun 2007.
Awal Karir
Pada
tahun 2008, tepat satu tahun kelulusannya. Natali mengajak beberapa rekannya
yakni, Andri Burman (software engineer), Deche Pangestu (web developer), dan
Selina Limman (brand strategist), mendirikan Urbanesia.com, salah satu
direktori online lifestyle pertama di Jakarta yaitu Urbanesia.
Namun
Natali memutuskan untuk meninggalkan Urbanesia setelah 2 tahun mengabdikan ilmu
dan pengetahuannya. Keputusan Natali saat itu karena ia menganggap tidak ada
potensi bagi Urbanesia untuk bisa berkembang lebih luas lagi. Setelah meninggalkan
Urbanesia, Natali kemudian mengajak technopreneur Kevin Sanjoto dan
Yanuar Lutfi untuk mendirikan startup bernama
Golfnesia pada bulan Juni 2010.
Golfnesia
adalah situs booking online lapangan golf pertama di Indonesia. Namun
lagi-lagi, Natali merasa jakarta tidaklah banyak lapangan golf untuk publik. Dan
lagi bisnis tersebut dirasa sangat (ekslusif) yang menyebabkan ruang lingkup
bisnis menjadi terlalu sempit. Dan hal ini menyebabkan sulitnya untuk Golfnesia
berkembang lebih besar lagi. Karena itulah, akhirnya Natali memutuskan untuk
meninggalkan Golfnesia.
Mendirikan
Tiket.com
Berbekal
dua pengalaman mendirikan Startup.
Natali Ardianto kemudian bergabung dengan beberapa rekannya yang juga merupakan
pendiri Tiket.com yaitu, Wenas Agusetiawan, Dimas Surya Yaputra,
dan Mikhael Gaery Undarsa, mendirikan startup online yang fokus pada pemesanan tiket seperti, tiket
pesawat, kereta api, hotel, hingga
tiket event-event. Startup ini kemudian diberi nama Tiket.com
pada bulan Agustus 2011.
Tiket.com
menjalin kerja sama bisnis dengan PT Kereta Api Indonesia dan berbagai maskapai
penerbangan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses pembelian tiket melalui
internet.
Dengan
anggapan bahwa kesuksesan situs online tersebut terletak pada sistem
pemasarannya, maka Natali dan rekan menggencarkan program promosinya melalui
berbagai platform pemasaran yang ramai pengunjung, seperti
iklan billboard, Google AdWords, dan platform pemasaran besar
lainnya.
Tiket.com
terus berkembang dan akhirnya pada tahun 2013, dua tahun setelah didirikan,
situs ini berhasil meraup omzet hingga 13 kali lipat omzet tahun sebelumnya. Namun
hal tersebut tidak cepat membuat Natali puas, ia mengatakan bahwa sistem
penerima panggilan yang mereka gunakan belum beroperasi secara maksimal,
sehingga masih ada sekitar 60% hingga 70% panggilan terabaikan.
Untuk
mengatasinya, Natali langsung memilih solusi terbaik yaitu dengan mempekerjakan
lebih banyak orang untuk mengatasi panggilan terabaikan tersebut. Dengan
perekrutan yang terus dilakukan, jumlah pegawai Tiket.com telah mencapai lebih
dari 150 karyawan pada tahun 2014. Kemudian pada tahun 2017, perusahaan e-commerce
lokal Blibli.com melakukan aksi korporasi
dengan mengakuisi sepenuhnya Tiket.com.
Melihat
kesuksesannya dalam bidang reservasi tiket hotel, kereta, pesawat, dan
sebagainya, Tiket.com masih berencana untuk mengembangkan bisnisnya ke luar
negeri. Dikatakan bahwa Tiket.com akan bekerja sama dengan negara-negara
seperti Australian, Hongkong, China, dan Malaysia untuk membuka cabang
perusahaan.
Natali
juga mengungkapkan bahwa rencana selanjutnya adalah menggarap sistem Initial Public Offering (IPO) untuk membuka jalan investasi
terhadap saham kepemilikan Tiket.com dalam beberapa tahun ke depan.
Kunci sukses
Menurut
Natali kunci sukses situs online terletak pada sistem pemasarannya, maka
Natali dan rekan menggencarkan program promosinya melalui
berbagai platform pemasaran yang ramai pengunjung, seperti
iklan billboard, Google AdWords,
dan platform pemasaran
besar lainnya.
Kunci
kesuksesan lainnya yang dipegang teguh oleh Natali Ardianto adalah mengetahui
kapan waktu yang tepat untuk mengeluarkan uang sebagai investasi. Ia
menjelaskan bahwa perlu ada kontrol yang ketat dalam membatasi pengeluarannya
dan sebaiknya jangan memulai investasi baru sebelum memanfaatkan investasi awal
sebaik-baiknya. Jangan sampai para
pebisnis rela mengeluarkan banyak uang untuk berinvestasi dan mendapat
perhatian pasar. Buatlah strategi istimewa yang dapat mengangkat potensi
startup yang sedang digeluti.
Menurut
Natali, salah besar jika berinvestasi terus-menerus untuk mendapatkan
ketertarikan pasar, yang benar adalah bagaimana membuat perusahaan terus
berjalan hingga 10 tahun ke depan tanpa membutuhkan investasi baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar