Rabu, 11 November 2020

CSR & CO-BRANDING YANG DILAKUKAN TIKET.COM

Tiket.com Serahkan Bantun APD Kepada ACT

Aplikasi tiket.com menyelenggarakan gerakan donasi Berbagi Sehat hasil dari penukaran TIX Point pelanggan yang digabung dengan dana CSR, di mana pada fase pertama 28 Maret hingga 5 April 2020 lalu, berhasil diserah terimakan 800 Alat Perlindungan Diri (APD) untuk tenaga medis kepada tim Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Acara penyerahan donasi dilakukan di kantor pusat ACT Menara 165, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, baru-baru ini. Barang-barang yang didonasikan terdiri dari masker (surgical mask), hand sanitizer yang bersertifikasi medis, multivitamin untuk menjaga daya tahan tubuh, hand gloves, dan hazmat suits yang akan didistribusikan oleh tim ACT ke 38 rumah sakit di seluruh Indonesia yang masih membutuhkan bantuan APD untuk para tenaga medisnya.

“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas antusias pelanggan untuk berpartisipasi dalam menyebarkan kebaikan ini. Di saat pelanggan kami sedang bersabar untuk tidak pergi berlibur, mereka justru turut mendukung dengan memberikan TIX Point yang mereka miliki untuk didonasikan. Untuk itu kami akan terus mengajak pelanggan kami menyebarkan kebaikan dengan berpartisipasi dalam berbagai di fase kedua yang akan dikhususkan untuk pekerja harian di sektor wisata,” ujar Muhammad Anugraha Arisha selaku Campaign Manager tiket.com, melalui keterangan tertulisnya, baru-baru ini.

Melanjutkan semangat berbagi, tiket.com kembali membuat gerakan Berbagi Sehat fase kedua mulai tanggal 15 – 22 April 2020. Pada fase kedua ini, pelanggan bisa mendonasikan TIX Pointnya untuk ditukarkan dengan berbagai nominal TIX point mulai dari Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, Rp100.000, Rp200.000, dan Rp500.000. TIX Point adalah poin yang didapatkan oleh member saat melakukan pemesanan produk, baik itu tiket pesawat, hotel, dan sewa mobil. Pelanggan bisa mendapatkan TIX Point sesuai dengan jumlah nominal transaksi yang dilakukan melalui www.tiket.com, m.tiket.com, ataupun aplikasi tiket.com.

Hasil dari donasi ini akan digabungkan dengan dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk pembelian kebutuhan bahan makanan pokok bagi pekerja harian di sektor wisata yang terdampak COVID-19. Penggalangan TIX Point fase kedua ini difokuskan untuk meringankan beban kebutuhan hidup para pekerja harian sektor wisata seperti : porter stasiun, tukang becak, pedagang kecil, tour guide lokal dan lainnya yang saat ini mengalami penurunan bahkan kehilangan pendapatan.

Pada fase kedua ini, kembali dilakukan dengan bekerjasama ACT dalam mendistribusikan paket sembako kepada pekerja harian di sektor wisata di beberapa daerah di seluruh Indonesia. Pelanggan tiket.com dapat berdonasi dengan TIX Point yang mereka melalui platform yang telah disediakan. Cara lengkap untuk berdonasi adalah sebagai berikut:
● Log in dan akses tiket.com melalui desktop
● Masuk ke halaman TIX Point (Pojok kanan atas)
● Masuk ke halaman TIX Shop
● Pilih subcategory “Wishes from Heart”
● Pilih nilai yang akan disumbangkan (mulai dari Rp10.000, Rp20.000,
Rp50.000, Rp100.000, Rp200.000, dan Rp500.000)
● Klik ‘Tukar’ dan ikuti proses nya sampai selesai.
● Anda akan menerima konfirmasi melalui email, klik button “Tukarkan TIX Point Anda” dalam email untuk mengkonfirmasi penukaran Anda.
● Selamat, proses penukaran selesai, Anda berhasil melakukan redeem dan sudah ikut serta dalam semangat untuk berbagi.

Direktur Kemitraan Strategis ACT Mukti menyambut baik sinergi yang dilakukan dengan tiket.com. Hal ini sebagai bentuk kerjasama nasional dalam menemukan solusi terbaik dalam penanggulangan virus Corona. 


Co-Branding tiket.com & Kemenpar Gaet Traveler Liburan di Indonesia

Online travel agent tiket.com menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Kerja sama co-branding ini mengusung program #tiketWonderfulIndonesia demi mengajak traveler, baik wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara, untuk berlibur ke Indonesia.

Penandatanganan #tiketWonderfulIndonesia dilakukan oleh Co-founder & Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa dan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Rizki Handayani Mustafa di Skye Restaurant, Jakarta pada Senin (4/3/2019). Turut hadir dalam kesempatan ini antara lain Menteri Pariwisata Arief Yahya dan CEO tiket.com George Hendrata.


"Dalam rangka terpilihnya tiket.com sebagai partner co-branding Wonderful Indonesia, kami sangat terbuka mengakomodir segala kebutuhan generasi milenial untuk berlibur. Tidak hanya berhenti sampai di situ, tiket.com juga mulai memasuki event-event kelas internasional yang sedang menjadi tren di kalangan milenial," ujar Gaery dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/4/2019).

Melalui kerja sama co-branding ini, tiket.com menghadirkan program Super Extraordinary Efforts, Extraordinary Efforts, dan Ordinary Efforts. Untuk Super Extraordinary Efforts, tiket.com akan menyasar target border tourism. Wisatawan yang membeli tiket pesawat menuju ke Pulau Batam akan diberikan fasilitas free shuttle atau penjemputan gratis di Bandara Hang Nadim.

Sementara untuk Extraordinary Efforts, wisatawan bisa mendapatkan potongan harga spesial untuk tiket pesawat dan hotel jika berkunjung ke 15 destinasi utama. Ke-15 destinasi tersebut antara lain Bandung, Bali, Jakarta, Kepulauan Riau, Joglosemar (Yogyakarta-Solo-Semarang), Coral Wonders (Wakatobi-Bunaken-Raja Ampat), Makassar, Lombok, Banyuwangi, Danau Toba, Palembang, Labuan Bajo, dan Padang.

Terakhir, Ordinary Efforts akan dilakukan dengan bentuk publikasi co-branding dari sisi konten kreatif. Mulai dari travel web series di kanal YouTube dan konten informasi berupa tulisan artikel pariwisata.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik kerja sama antara tiket.com dengan Kemenpar. Ia berharap sektor pariwisata Indonesia bisa terbantu dalam menarik minat para generasi milenial untuk menjelajahi keanekaragaman objek wisata dan budaya. Serta bisa berkolaborasi dengan event kelas dunia di Indonesia yang turut membawa wisatawan mancanegara.

 

Sumber :

https://www.itworks.id/27312/tiket-com-serahkan-bantun-apd-kepada-act.html

https://travel.detik.com/travel-news/d-4492809/co-branding-tiketcom--kemenpar-gaet-traveler-liburan-di-indonesia

 


 

 

Rabu, 07 Oktober 2020

Kisah Sukses Pendiri Tiket.com



            Natali Ardianto lahir di jakarta pada tanggal 25 Desember 1980. Natali Ardianto bersekolah di SMP Negeri 157 Jakarta, kemudian melanjutkannya di SMU Negeri 8 Jakarta. Pada tahun 1999, Natali melanjutkan pendidikan kuliahnya di Universitas Indonesia dengan mengambil Fakultas Ilmu Komputer, ia lulus pada tahun 2004. Setelah mendapatkan gelar sarjana. Natali melanjutkan program pasca sarjana di Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan Megister Teknologi Informasi, dan lulus pada tahun 2007.

Awal Karir

            Pada tahun 2008, tepat satu tahun kelulusannya. Natali mengajak beberapa rekannya yakni, Andri Burman (software engineer), Deche Pangestu (web developer), dan Selina Limman (brand strategist), mendirikan Urbanesia.com, salah satu direktori online lifestyle pertama di Jakarta yaitu Urbanesia.

            Namun Natali memutuskan untuk meninggalkan Urbanesia setelah 2 tahun mengabdikan ilmu dan pengetahuannya. Keputusan Natali saat itu karena ia menganggap tidak ada potensi bagi Urbanesia untuk bisa berkembang lebih luas lagi. Setelah meninggalkan Urbanesia, Natali kemudian mengajak technopreneur Kevin Sanjoto dan Yanuar Lutfi untuk mendirikan startup bernama Golfnesia pada bulan Juni 2010.

            Golfnesia adalah situs booking online lapangan golf pertama di Indonesia. Namun lagi-lagi, Natali merasa jakarta tidaklah banyak lapangan golf untuk publik. Dan lagi bisnis tersebut dirasa sangat (ekslusif) yang menyebabkan ruang lingkup bisnis menjadi terlalu sempit. Dan hal ini menyebabkan sulitnya untuk Golfnesia berkembang lebih besar lagi. Karena itulah, akhirnya Natali memutuskan untuk meninggalkan Golfnesia.

Mendirikan Tiket.com

            Berbekal dua pengalaman mendirikan Startup. Natali Ardianto kemudian bergabung dengan beberapa rekannya yang juga merupakan pendiri Tiket.com yaitu, Wenas Agusetiawan, Dimas Surya Yaputra, dan Mikhael Gaery Undarsa, mendirikan startup online yang fokus pada pemesanan tiket seperti, tiket pesawat, kereta api, hotel, hingga tiket event-event. Startup ini kemudian diberi nama Tiket.com pada bulan Agustus 2011.

            Tiket.com menjalin kerja sama bisnis dengan PT Kereta Api Indonesia dan berbagai maskapai penerbangan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses pembelian tiket melalui internet.

            Dengan anggapan bahwa kesuksesan situs online tersebut terletak pada sistem pemasarannya, maka Natali dan rekan menggencarkan program promosinya melalui berbagai platform pemasaran yang ramai pengunjung, seperti iklan billboard, Google AdWords, dan platform pemasaran besar lainnya.

            Tiket.com terus berkembang dan akhirnya pada tahun 2013, dua tahun setelah didirikan, situs ini berhasil meraup omzet hingga 13 kali lipat omzet tahun sebelumnya. Namun hal tersebut tidak cepat membuat Natali puas, ia mengatakan bahwa sistem penerima panggilan yang mereka gunakan belum beroperasi secara maksimal, sehingga masih ada sekitar 60% hingga 70% panggilan terabaikan.

            Untuk mengatasinya, Natali langsung memilih solusi terbaik yaitu dengan mempekerjakan lebih banyak orang untuk mengatasi panggilan terabaikan tersebut. Dengan perekrutan yang terus dilakukan, jumlah pegawai Tiket.com telah mencapai lebih dari 150 karyawan pada tahun 2014. Kemudian pada tahun 2017, perusahaan e-commerce lokal Blibli.com melakukan aksi korporasi dengan mengakuisi sepenuhnya Tiket.com.

            Melihat kesuksesannya dalam bidang reservasi tiket hotel, kereta, pesawat, dan sebagainya, Tiket.com masih berencana untuk mengembangkan bisnisnya ke luar negeri. Dikatakan bahwa Tiket.com akan bekerja sama dengan negara-negara seperti Australian, Hongkong, China, dan Malaysia untuk membuka cabang perusahaan.

            Natali juga mengungkapkan bahwa rencana selanjutnya adalah menggarap sistem Initial Public Offering (IPO) untuk membuka jalan investasi terhadap saham kepemilikan Tiket.com dalam beberapa tahun ke depan.

Kunci sukses 

            Menurut Natali kunci sukses situs online terletak pada sistem pemasarannya, maka Natali dan rekan menggencarkan program promosinya melalui berbagai platform pemasaran yang ramai pengunjung, seperti iklan billboard, Google AdWords, dan platform pemasaran besar lainnya.

            Kunci kesuksesan lainnya yang dipegang teguh oleh Natali Ardianto adalah mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengeluarkan uang sebagai investasi. Ia menjelaskan bahwa perlu ada kontrol yang ketat dalam membatasi pengeluarannya dan sebaiknya jangan memulai investasi baru sebelum memanfaatkan investasi awal sebaik-baiknya. Jangan sampai para pebisnis rela mengeluarkan banyak uang untuk berinvestasi dan mendapat perhatian pasar. Buatlah strategi istimewa yang dapat mengangkat potensi startup yang sedang digeluti.

            Menurut Natali, salah besar jika berinvestasi terus-menerus untuk mendapatkan ketertarikan pasar, yang benar adalah bagaimana membuat perusahaan terus berjalan hingga 10 tahun ke depan tanpa membutuhkan investasi baru.



 Sumber : https://sepositif.com/kisah-sukses-natali-ardianto-pendiri-tiket-com/

Rabu, 29 Januari 2020

SAATNYA KOPERASI BERTRANSFORMASI MENUJU ERA DIGITAL



Koperasi sebagai pilar ekonomi yang sejalan dengan jiwa Pancasila, tetap relevan dan sejalan dengan kebutuhan masyarakat dunia usaha, sejauh mampu merespon perkembangan zaman khususnya kalangan milenial.
Karena itulah, Ketua Harian Dewan Koperasi Indonesia Agung Sudjatmoko meminta prototipe koperasi financial technology (fintech) untuk mendorong transformasi ke teknologi digital agar dapat lebih memaksimalkan pelayanan kepada anggotanya.
“Transformasi total yang dilakukan koperasi, salah satunya dalam mengoptimalkan teknologi untuk meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi dan membuka akses tanpa batas,” katanya di sela acara Program Undian Pesta Jutawan Sobatku di Plaza Ambarrukmo, Minggu (14/7/2019).
Jumlah koperasi di Indonesia saat ini terdata lebih dari 130 ribu. Di antaranya ada yang berkembang pesat hingga mencatat omzet perputaran uang hingga Rp 16 triliun. Namun karena perubahan karakter masyarakat di era industri 4.0, maka koperasi juga harus bisa berbenah dan mengikuti selera masyarakat masa kini.
Agung Sudjatmoko mengungkapkan, saat ini segala lini sedang menghadapi perubahan ke arah digital yang membuat masyarakat mudah melakukan berbagai hal termasuk di bidang keuangan.
“Sekarang ini, generasi milenial kan maunya serba mudah, dan mereka dapat itu dari smartphone. Koperasi juga harus fokus pengembangan bisnisnya salah satunya melalui digitalisasi agar lini bisnisnya tumbuh, bisa menjangkau generasi milenial,” ungkapnya.
Agung Sudjatmoko mencontohkan, bentuk transformasi teknologi salah satunya dilakukan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sahabat Mitra Sejati melalui aplikasi Sobatku (Simpanan Online Sahabatku).
Aplikasi ini ini menjadi pelopor koperasi yang sudah menggunakan financial technology yang mudah, aman, nyaman dan dana yang tersimpan tidak hilang.
Menurut dia, kolaborasi yang dilakukan KSP Sahabat Mitra Sejati bersama Bank Sahabat Sampoerna dengan membentuk aplikasi Sobatku menjadi salah satu bukti mendekatkan koperasi dengan segmentasi milenial untuk mengembangkan bisnis dengan menjaring segmentasi anggota lebih luas.
“Sobatku ini jadi pelopor, kemudian menginspirasi munculnya koperasi lain yang punya layanan elektronik saving dan layanan digital lainnya. Ini tren yang positif, kami yakin kualitas koperasi di Indonesia ke depan akan semakin baik,” ujarnya.
Sementara, Ketua KSP Sahabat Mitra Sejat, Ceppy Y Mulyana mengatakan inovasi dan teknologi yang dihadirkan Sobatku merupakan upaya untuk mendorong transformasi koperasi dalam menghadapi era digital.
Dalam rangka memeriahkan Hari Koperasi Nasional 2019 menggelar program undian Pesta Jutawan Sobatku untuk wilayah DIY dan Jawa Tengah. Inovasi teknologi yang diperkenalkan koperasi ini semakin membuat koperasi dilirik masyarakat. Salah satunya dalam upaya mendekatkan generasi milenial untuk lebih memanfaatkan koperasi.
"Kami berharap bisa turut mendukung rencana koperasi nasional untuk melakukan reformasi total. Bagaimana teknologi in dapat memberikan layanan yang optimal dan lebih baik bagi anggota koperasi," jelas Ceppy.
Ditambahkan Fintech Product Activation Division Head Sobatku, Oktavia Laksmi, pihaknya saat ini memang berupaya mendorong lebih jauh pelayanan koperasi melalui aplikasi e-saving Sobatku. Bukan hanya menjangkau kalangan menengah ke atas saja, Sobatku menurut dia juga mengakomodasi masyarakat dari bawah dengan tidak membatasi nominal Rupiah tabungan elektronik tersebut.
"Kami ingin arahkan anak muda tidak hanya selalu bertransaksi [konsumtif], tetapi juga menjembatani mereka yang ingin menabung," ungkap Oktavia.
Aplikasi e-saving memiliki banyak kelebihan, sekaligus mengajak anak muda untuk meninggalkan gaya hidup boros. Selain mudah diakses dan proses registrasi yang tidak perlu memakan waktu lama, aplikasi Sobatku juga dapat diakses setiap saat hanya lewat ponsel pintar penggunanya.